Minggu, 31 Januari 2010

Panduan Belanja Knalpot Racing

KLIK - Detail Ada panduan praktis buat yang mau ganti knalpot racing. Harry Novrian, mekanik HMTC Harry Speed Shop coba bagi pengalaman. Maklum, doi langganan jadi tempat curhat ABG (anak motor baru gede) yang kesulitan saat mau beli knalpot racing.

Kalau sudah salah beli, biasanya knalpot dengan sangat terpaksa dipasang asal. Kalau bentuk yang dikorbankan, ujung-ujungnya komponen di motor kena sasaran. Saran Harry, ada tiga hal yang mesti diperhatikan saat beli knalpot racing.

Paling mendasar ada pada leher knalpot. Sampai saat ini, paling banyak dipilih ABG adalah bentuk lekukan leher rata (gbr. 1). Maksudnya tidak ada kerutan yang bisa bikin mesin cepat panas karena aliran gas tersendat. Pastikan juga tinggi ujung leher knalpot sama seperti asli. Kalau tidak, berisiko bocor juga sulit diikat baut," lanjut mekanik praktik di Jl. Jend. Sukanto, Malaka, Jakarta Timur.

KLIK - Detail Mundur ke pipa tengah. Usahakan sambungan menggunakan pipa diameter lebih besar supaya aliran gas buang tetap dingin. Khusus untuk motor standar, pastikan sebelum sambungan tadi ada lekukan ke atas. Ini berfungsi sebagai celah batang pijakan kaki depan (gbr. 2).

"Sementara buat motor yang sudah pasang footstep underbone, sambungan tanpa ada lekukan di tengah tidak masalah," pasti lelaki asli Sumatera Barat ini.

KLIK - Detail Terakhir, untuk motor harian yang mau pasang knalpot racing. Baiknya pilih bentuk silincer rada rata (gbr. 3). Bukan yang punya desain moncong knalpot mengarah ke atas macam motor balap. "Selain pipa tengah knalpot yang dijual tidak memiliki lekukan, pijakan kaki buat boncenger sudah pasti wajib dilepas," wanti Harry yang juga terima order bikin motor balap buat ABG itu.




SALING TUKAR KNALPOT
Meski punya tampang beda, knalpot racing juga bisa saling tukar. Tentu bukan tukar tambah, gituuuu. Melainkan, bisa saling tukar antar tipe beberapa merek motor. Contoh paling universal, yaitu pelepas gas bakar racing Honda Supra X yang bisa dipasang ke Suzuki Shogun 110 dan 125 atau sebaliknya.

Ketiganya juga bisa diterapkan ke Yamaha Jupiter-Z dan Suzuki Smash. "Tapi dengan syarat, cuma Jupiter-Z baru. Itu karena motor Komeng itu tidak dilengkapi engine guard. Sedang buat Smash, ujung leher knalpot kudu dipotong sedikit atau baut pengikat diganti sama yang lebih panjang," pasti Harry yang mengaku pernah melakukan itu.

Nah, buat tunggangan 4-tak pada Honda baru dan Kawasaki tidak perlu khawatir. Setelah melihat konstruksi mesin dan pegangan knalpot kedua tipe motor itu, Harry pastikan kalau Supra X 125 bisa pakai knalpot racing Karisma 125D. Begitu juga dengan Kawasaki Kaze dan Blitz yang punya betuk sama persis.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008