Jual: Knalpot AHRS F3 Model Balap
Kondisi: Baru dan bersegelNomor iklan : 265385
Harga: | Rp.310.000 Nego |
Tanggal: | 22/11/2009 |
Pengiklan: | INDOMOTOR-16 (2) resensi |
Kota: | Surabaya , Jawa Timur |
Telpon: | 031-60771878 |
Harga: | Rp.310.000 Nego |
Tanggal: | 22/11/2009 |
Pengiklan: | INDOMOTOR-16 (2) resensi |
Kota: | Surabaya , Jawa Timur |
Telpon: | 031-60771878 |
Mungkin, era 1990an Indonesia bisa dibilang terjajah dengan knalpot merek luar negeri. Daytona, YY Pang, dan banyak lagi knalpot brand asing menghiasi sepedamotor Indonesia. Untuk memilikinya, rekan bikers kudu merogoh kocek amat dalam. Uang jutaan dipergunakan sebagai mahar. Akan tetapi seiring perkembangan jaman dan balap motor yang berkembang pesat membuat industri knalpot Indonesia bak cendawan di musim penghujan. Menjamur. Mulai dari industri rumahan hingga yang dikelola dengan professional. Perlahan namun pasti, knalpot asing sulit mendapatkan tempat di Indonesia. Hal ini patut dimaklumi, mutu kurang lebih sama namun harga kompetitif, tampilan oke siapa yang tak melirik knalpot garapan anak bangsa ? Terlebih lagi, knalpot lokal merupakan hasil riset murni balap motor yang ada di Indonesia. Tentu mereka lebih tahu ketimbang merek asing. Itu berlaku untuk sepedamotor jenis underbone (bebek) ataupun sport kapasitas kecil yang beredar di Indonesia. Bagaimana dengan motor berkapasitas besar ? AHRS kembali membuktikan kemampuan riset yang mumpuni. PD dengan merek sendiri, memasang pada Suzuki GSX600 besutan Mohammad Fadli dari tim Suzuki IRC U-Mild AHRS. Menurut pengamatan kru MotMod yang berkesempatan hadir, nyaris peserta lain yang total 28 pembalap mempergunakan merek luar negeri. Sebut saja Yoshimura, Moriwaki, Akrapovic,dan lainnya. Bagaimana hasilnya ? Kualifikasi sudah menjadi yang terdepan. Di race seri ke 5 ini Fadli menunjukan kelasnya dengan knalpot lokal. Bukan sekadar podium, tapi juara seri ! Luar biasa ! Waktu terbaiknya dibakukan 1:33.618 yang dicatat pada lap ke 4. Knalpot racikan AHRS ini memang didedikasikan untuk Fadli belum dijual bebas. Tapi tak menutup kemungkinan, bila ada tim lain yang berminat maka AHRS bisa membuatnya. Sekadar informasi racing suit yang dikenakan para pembalap 90% merek lokal yaitu AHRS (Depok) dan Ardians (Jogjakarta). Bukti produk lokal memang sudah diakui, tak terkecuali pembalap berdarah Italia, Matteo Guerinoni acung jempol dengan produk AHRS. Maju terus produk Indonesia ! ( Rindra P. )
Hasil balap Supersport seri 5, 19 Desember 2009
|
Dengan power mesin yang sudah membengkak pada setiap motor, knalpot bawaan standar dinilai sudah tidak tokcer lagi. Walhasil, knalpot bikinan Agus PRS yang bermarkas bersebelahan dengan tempat pemancingan ikan di Jln. Haji Cedang no. 68 Lubang Buaya Jaktim ini dijadikan salah satu alternative para bikers.
Agus Harianto yang biasa akrab dipanggil mas Agus ini adalah salah satu pembuat knalpot racing daerah Lubang Buaya Jaktim. Beberapa bengkel sudah mempercayakan padanya untuk membuat knalpot racing.
Mereka juga menyerahkan semua konsep knalpot kepada konsumen. Terserah konsumen mau model seperti apa dan suara yang di mau seperti apa juga. Ungkap Badrun salah satu pekerja di bengkel knalpot PRS tersebut.
Beberapa varian harga yang diusung PRS knalpot ini. Untuk motor bebek 4 tak dihargai sekitar Rp. 120.000 ribu tanpa chrome. Kalo ingin tambah cantik tampilan knalpotnya, bisa tambah biaya Rp. 40.000 ribu untuk di chrome. Untuk motor Kawasaki Ninja 150 dibanderol harga Rp. 350.000 sudah plus chrome.
Bagi yang memilikki motor matic juga jangan khawatir. Mereka juga memberikan harga knalpot untuk motor matic sekitar Rp. 200.000 ribu. Harga itu semua juga sudah termasuk dengan biaya pemasangan. Kalau ada yang mau knalpot bawaan pabrik dirubah suaranya juga bisa.
Tanpa kita beli knalpot lagi atau ganti knalpot itu di kasih harga khususnya motor bebek 4 tak Rp. 70.000 ribu saja. Oh iya, kita gak bisa menerima pemesanan knalpot khusus Vespa. Tutup Badrun. Ada yang tertarik dengan knalpot bikinan Agus PRS ini. Bisa menghubungi Agus di 021-94611693 atau Badrun di 021-9618235. Kadafi